REHAP MAKAM EYANG SRIYATI WONGSO DIWIRYO
Pada tanggal 20 Agustus 2013 bertepatan dengan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan Halal bi halal, ada usulan dari saudara Sutrimo, untuk melestarikan dan menghormati leluhur yang telah menurunkan kita semua, dengan cara merehap makam eyang yang sudah banyak rusaknya, dengan harapan pada tahun-tahun kedepannya tidak sebagai simbol saja dan diharapkan anak keturunan semuanya dapat selalu mengingat dan mendoakan setiap saat, mengingat dengan adanya eyang tersebut telah terpencar menjadi banyak, dan eyang diharapkan sebai simbol pemersatu anak turun semuanya, semoga dapat saling bahu membahu satu dengan yang lainnya, tanpa membedakan status kedudukan, jabatan atau faktor ekonomi, yang diharapkan menjadi satu naungan dibawah nama eyang Wongso Diwiryo dan eyang Sriyati..
Rehap di mulai pada tanggal 30 Oktober 2013 pada hari Rabu Pahing 25 Dzulhijjah 1434 H dan selesai pada tanggal 4 November 2013 hari Senin Pahing 30 Dzulhijjah 1434 satu hari sebelum 1 Muharam 1435H.
Terima kasih kepada para saudara dan anggota keluarga dan semua fihak yang berpartisipasi dalam rangka merehap makam pepunden kita ini, yang tidak kami dapat satu persatu, yang telah meluangkan waktu, membantu segala upaya dan daya baik dari fikiran, ide-ide, tenaga bahkan bantuan dana sehingga sampai selesainya tahap perehapan ini, semoga Tuhan selalu membimbing kita ke jalan yang benar, selalu dilindungi, selaluy diberi jalan terang sehingga rasa kita tertata dalam hati, dan tertata hidup kita oleh yang maha menghidupi, karena Dia adalah yang maha dari segala maha Hidup.
Terima kasih kepada para saudara dan anggota keluarga dan semua fihak yang berpartisipasi dalam rangka merehap makam pepunden kita ini, yang tidak kami dapat satu persatu, yang telah meluangkan waktu, membantu segala upaya dan daya baik dari fikiran, ide-ide, tenaga bahkan bantuan dana sehingga sampai selesainya tahap perehapan ini, semoga Tuhan selalu membimbing kita ke jalan yang benar, selalu dilindungi, selaluy diberi jalan terang sehingga rasa kita tertata dalam hati, dan tertata hidup kita oleh yang maha menghidupi, karena Dia adalah yang maha dari segala maha Hidup.
